Bus Siswa SMAN 3 Semarang Terguling, Begini Kondisi Putra Gubernur Jawa Tengah yang Ikut Rombongan

HPK taruh disini

Nakita.id - Kecelakaan lalu lintas tunggal terjadi di Desa Gondang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Jawa Tengah, Kendal pada Jumat (26/10/2018) pukul 15.30 WIB.

Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah bus yang membawa rombongan siswa SMAN 3 Semarang yang hendak melaksanakan kegiatan kemah.

Dikutip dari Tribun Jateng, bus mulai oleng ketika melaju di sebuah tanjakan.

Diduga tak kuat menanjak, bus kemudian oleng ke sebelah kiri lalu terguling.

Bus yang terguling sempat menutupi badan jalan.

Jalur yang dilewati berupa tanjakan curam dan tikungan.

Jika dari Semarang menuju Sumowono, hendaknya melewati jalur Ungaran-Bandungan, bukan menempuh jalur Boja-Limbangan.

Ketika kecelakaan terjadi, para siswa yang berada di dalam bus berhamburan keluar.

Para korban yang berstatus pelajar sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Dikabarkan para siswa hanya menderita luka lecet.

Dalam rombongan bus, ternyata putra Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar ikut dalam rombongan perjalanan menuju kegiatan kemah.

Rombongan bus SMAN 3 yang mengikuti kegiatan kemah ke Sumowono dibagi menjadi dua jalur, yaitu jalur Ungaran-Bandungan dan jalur Boja-Limbangan.

Kebetulan kelas putra Ganjar Pranowo mengikuti rombongan bus yang melewati jalur Boja-Limbangan, dimana salah satu busnya terguling.

Beruntung, kondisi anak Ganjar Pranowo baik-baik saja. Putra Ganjar tidak mengalami kecelakaan karena menaiki bus yang berbeda meski mengikuti rombongan lewat jalur Boja-Limbangan.

Siswa SMA Negeri 3, Aditya bersyukur bus yang ditumpanginya melalui jalur Ungaran, Kabupaten Semarang, tidak mengalami nasib seperti rombongan bus yang mengalami kecelakaan lalu lintas di Limbangan, Kabupaten Kendal.

"Jadi ada 12 bus rombongan pramuka kami yang berangkat, sesuai jumlah kelas. Yang kena laka itu bus siswa kelas 11 Mipa 7, kelasnya Alam (putra gubernur Jawa Tengah). Kalau kelas saya, 11 Mipa 3 dan lainnya aman," ujar Aditya melalui telepon oleh tim Tribun Jateng, Jumat (26/10) malam.

Sang sopir bus yang bernama SUpriyadi, mengaku bahwa kecelakaan terjadi karena bus yang dinaikinya tidak kuat menanjak di tanjakan yang curam.

Kala itu, dirinya membawa 30 siswa SMAN 3 Semarang yang hendak menjalani kemah pramuka di bumi perkemahan Bantir, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang.

Supriyadi mengatakan saat berangkat dari sekolah menuju perkemahan ada 14 bus yang mengangkut siswa SMAN 3 Semarang.

Namun, dia dan dua sopir bus lainnya lebih memilih berpisah dari rombongan untuk melintasi jalur Boja-Limbangan sebagai jalur alternatif.

Supriyadi dan dua sopir lainnya memilih jalur tersebut karena lebih cepat.

Padahal jalur tersebut lebih banyak tanjakan curam dan tikungan tajam.

"Lewat Boja lebih cepat dibandingkan lewat Bandungan karena tidak perlu memutar. Tapi yang lewat Boja-Limbangan hanya tiga bus saja, bus lainnya lewat jalur Bandungan," ujarnya.

Namun saat menanjak di tanjakan Desa Gondang, busnya tidak kuat sehingga tergelincir dan terguling di sisi kiri bus.

Akibatnya kaca depan bus tersebut pun pecah karena menabrak pembatas jalan tersebut.

Sumber : 
close
==[ Klik disini 2X ] [ Close ]==